Monday, July 01, 2013

Menjadi Kaya Melalui Aplikasi Mobile

CHIP.co.id - Menghasilkan uang dari aplikasi mobile bukan persoalan susah sekarang ini, kalau pengembang bisa membuat aplikasi yang bermutu dan pemasaran yang tepat. Sudah banyak pengembang asli Indonesia yang sukses mengeruk keuntungan karena aplikasi mereka diunduh puluhan juta pengguna dari seluruh dunia. Jangan dikira pengembang aplikasi hanya didominasi orang-orang dewasa, karena nyatanya ada juga yang berasal dari kalangan pelajar.
Demikian intisari seminar Muhammad Iqbal, Developer Champion dan President of Nokia Indonesia Community Enthusiasts, bertema "Monetizing Mobile Apps" di acara CHIP Fiesta di Kampus D, Universitas Gunadarma, Depok, Rabu (19/6).

Di Indonesia, kata Iqbal, mengembangkan aplikasi untuk ponsel kelas low-end lebih menarik ketimbang kelas high-end. Pemilik smartphone mahal biasanya pikir-pikir dulu sebelum membeli aplikasi, dan mereka --terutama pengguna Android-- juga bisa dengan mudah mencari aplikasi berbayar secara gratis atau versi crack.
"Tinggal Googling, cari APK, sudah gratis, kalau pemilik HP low-end enggak. Menjual aplikasi paling susah di kelas high-end karena baru beberap ajam saja sudah ada versi crack," katanya.
Iqbal mendorong agar mahasiswa aktif membuat aplikasi untuk bisa memperoleh kesuksesan di usia muda. Dia mencontohkan theme untuk Symbian Batik Indonesia sudah diunduh 30 juta kali di seluruh dunia. Ia menduduki peringkat ketiga, di bawah Angry Birds dan Fruit Ninja. "Bayangkan kalau harganya Rp3.000 atau Rp5.000 saja, pengembangnya sampai bisa beli 2 apartemen secara tunai," katanya seraya menambahkan pengembang Batik Indonesia bukan jurusan IT, tetapi jago desain.
Ada juga pengembang game Beyond The Wall bikinan orang Bandung yang sampai sekarang sudah menghasilkan pendapatan sekitar 15 ribu Euro. Meski mendorong mahasiswa untuk membuat aplikasi, Iqbal mewanti-wanti agar mereka mempertimbangkan beberapa hal dengan cermat, di antaranya biaya produksi dan pilihan cara monetasi aplikasi.
Sejauh ini, pengembang mendapatkan uang dari aplikasi dengan bermacam-macam cara, seperti: aplikasi berbayar, aplikasi dengan iklan, in-app purchase, langganan, dan long-term revenue. Yang termasuk dalam long-term revenue ini adalah Angry Birds, yang bukan lagi sekadar game, tetapi juga brand dengan bermacam pernak-pernik yang dijual secara global.
Kalau pilihannya adalah menjual aplikasi, Iqbal menyarankan agar harganya tidak terlalu mahal, misalnya Rp3.000, Rp5.000 atau Rp10.000. "Harga mahal bukan berarti revenue juga besar. Di mobile apalagi (kalau cara pembayarannya dengan) potong pulsa, jangan kasih harga yang besar-besar karena orang-orang mungkin pulsanya enggak lebih dari 20 ribu," katanya.
Beberapa lokasi yang bisa dijadikan pilihan untuk memasarkan aplikasi adalah Google play, Apps STORE, Windows Store, BlackBerry World, dan Local Store beberapa perusahaan telekomunikasi.
"Yang paling penting sebenarnya kualitas aplikasinya. Kualitas berbicara."

Sumber: http://chip.co.id/news/tips-events_community-apps/6912/menjadi_kaya_melalui_aplikasi_mobile

No comments: