Minggu, 30 Mei 2010 , Posted by rio_ronaldo at 14.05
Berbagai kehidupan yang ada di Bumi, keanekaragaman hayati sering disebut sebagai biodiversity yang merupakan perpajangan dari istilah biological diversity. Jumlah spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, keragaman besar gen dalam spesies, ekosistem yang berbeda di planet ini, seperti gurun, hutan dan terumbu karang adalah bagian dari kehidupan yang beragam di Bumi. Biodiversity sering digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis. Tahun 2010 telah dinyatakan sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati.
Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi, wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudera (Pasifik dan Hindia), dikaruniai keanekaragaman hayati yang amat kaya dan khas.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudera (Pasifik dan Hindia), dikaruniai keanekaragaman hayati yang amat kaya dan khas.
Setidaknya 40 persen dari ekonomi dunia dan 80 persen dari kebutuhan masyarakat miskin yang berasal dari sumber daya hayati Selain itu, lebih kaya keragaman kehidupan, semakin besar kesempatan untuk penemuan medis, pembangunan ekonomi, dan tanggapan adaptif terhadap tantangan baru seperti perubahan iklim.
Mengapa Biodiversity Penting?
Keanekaragaman Hayati meningkatkan produktivitas ekosistem di mana setiap spesies, tidak peduli seberapa kecil, semuanya memiliki peran penting. Sebagai contoh,
Keanekaragaman Hayati meningkatkan produktivitas ekosistem di mana setiap spesies, tidak peduli seberapa kecil, semuanya memiliki peran penting. Sebagai contoh,
- Ekosistem yang sehat dapat lebih bertahan dan pulih dari berbagai bencana.
- Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain.
- Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Mengembangkan sosial budaya umat manusia.
- Membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.
Jadi, sementara kita menguasai planet ini, kita masih perlu untuk melestarikan keragaman satwa liar.
Biodiversity Menyediakan Pelajaran Bagi Para Ilmuwan Dalam Rekayasa
Selama beberapa tahun sekarang, para ilmuwan telah mencari lebih dan lebih banyak di alam untuk melihat bagaimana berbagai jenis pekerjaan, memproduksi, mengkonsumsi sumber daya, mencoba untuk meniru hewan bahwa jutaan tahun evolusi yang telah menghasilkan.
Biodiversity Menyediakan Pelajaran Bagi Para Ilmuwan Dalam Rekayasa
Selama beberapa tahun sekarang, para ilmuwan telah mencari lebih dan lebih banyak di alam untuk melihat bagaimana berbagai jenis pekerjaan, memproduksi, mengkonsumsi sumber daya, mencoba untuk meniru hewan bahwa jutaan tahun evolusi yang telah menghasilkan.
Sebagai salah satu contoh kecil, beberapa laba-laba dapat menghasilkan sutra mereka dengan kekuatan tarik lebih tinggi dari berbagai paduan baja meskipun terbuat dari protein. Jadi ahli biologi yang melihat proses ini dapat secara lebih mendalam untuk melihat apakah mereka dapat mereproduksi atau meningkatkan kemampuan tersebut.
Keanekaragaman Hayati Di Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudera (Pasifik dan Hindia), dikaruniai keanekaragaman hayati yang amat kaya dan khas.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudera (Pasifik dan Hindia), dikaruniai keanekaragaman hayati yang amat kaya dan khas.
Dalam menilai potensi keanekaragaman hayati , seringkali yang lebih banyak menjadi pusat perhatian adalah keanekaragaman jenis, karena paling mudah teramati. Sekitar 10 % dari semua jenis makhluk hidup yang pada saat ini hidup dan menghuni bumi ini terkandung pada kawasan negara Indonesia, yang luas daratannya tidak sampai sepertujuhpuluhlima dari luas daratan muka bumi. Secara rinci dapat diuraikan bahwa Indonesia dengan 17.058 pulau-pulaunya mengandung 10 % dari total jenis tumbuhan berbunga di dunia, 12 % dari total mamalia di dunia, 16 % dari total reptil dan ampibia di dunia, 17 % dari total jenis burung di dunia dan 25 % atau lebih dari total jenis ikan di dunia, 2827 spesies binatang tidak bertulang belakang selain ikan air tawar, 35 spesies primata atau 18% endemik dengan urutan ke empat di dunia.
Dokumen Biodiversity Action Plan for Indonesia (Bappenas, 1991) menuliskan bahwa hutan tropika Indonesia adalah merupakan sumber terbesar keanekaragaman jenis –jenis palm, mengandung lebih dari 400 species meranti-merantian dari Famili Dipterocarpaceae (yang merupakan jenis kayu pertukangan paling komersil di Asia Tenggara); dan diperkirakan menyimpan 25.000 species tumbuhan berbunga. Tingkatan Indonesia untuk keragaman jenis mamalia adalah tertinggi di dunia ( 515 species, di antaranya 36 species endemis ), terkaya untuk keragaman jenis kupu-kupu ekor walet dari famili Papilionidae (121 species, 44 % endemis), terbesar ketiga utuk keragaman jenis reptilia (lebih dari 600 species), terbesar keempat untuk jenis burung (1519 species, 28 % endemis), terbesar kelima untuk jenis amphibi (270 species) dan ke tujuh di dunia untuk tumbuhan berbunga. Selain itu luasnya kawasan perairan teritorial Indonesia yang merupakan kawasan laut terkaya di wilayah Indo-Pasifik juga mendukung kekayaan habitat laut dan terumbu karang. Kawasan terumbu karang di Sulawesi dan Maluku adalah salah satu bagian dari sistem terumbu dunia yang kaya akan species karang, ikan dan organisme karang lainnya.
Negara Indonesia sebagai salah satu pusat biodiversity dunia menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang tidak ternilai harganya. Selama ini lebih dari 6000 species tanaman dan binatang telah dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehati-hari masyarakat, dan lebih dari 7000 jenis ikan laut dan tawar selama ini mendukung kebutuhan masyarakat.
Keragaman hayati dikategorikan menjadi tiga tingkatan yaitu :
Dokumen Biodiversity Action Plan for Indonesia (Bappenas, 1991) menuliskan bahwa hutan tropika Indonesia adalah merupakan sumber terbesar keanekaragaman jenis –jenis palm, mengandung lebih dari 400 species meranti-merantian dari Famili Dipterocarpaceae (yang merupakan jenis kayu pertukangan paling komersil di Asia Tenggara); dan diperkirakan menyimpan 25.000 species tumbuhan berbunga. Tingkatan Indonesia untuk keragaman jenis mamalia adalah tertinggi di dunia ( 515 species, di antaranya 36 species endemis ), terkaya untuk keragaman jenis kupu-kupu ekor walet dari famili Papilionidae (121 species, 44 % endemis), terbesar ketiga utuk keragaman jenis reptilia (lebih dari 600 species), terbesar keempat untuk jenis burung (1519 species, 28 % endemis), terbesar kelima untuk jenis amphibi (270 species) dan ke tujuh di dunia untuk tumbuhan berbunga. Selain itu luasnya kawasan perairan teritorial Indonesia yang merupakan kawasan laut terkaya di wilayah Indo-Pasifik juga mendukung kekayaan habitat laut dan terumbu karang. Kawasan terumbu karang di Sulawesi dan Maluku adalah salah satu bagian dari sistem terumbu dunia yang kaya akan species karang, ikan dan organisme karang lainnya.
Negara Indonesia sebagai salah satu pusat biodiversity dunia menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang tidak ternilai harganya. Selama ini lebih dari 6000 species tanaman dan binatang telah dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehati-hari masyarakat, dan lebih dari 7000 jenis ikan laut dan tawar selama ini mendukung kebutuhan masyarakat.
Keragaman hayati dikategorikan menjadi tiga tingkatan yaitu :
- Keragaman Genetik
Genetik adalah berbagai variasi aspek biokimia, struktur dan sifat organisme yang diturunkan secara fisik dari induknya (orang tuanya). Genetik ini dibentuk dari AND (Asam Deoksiribo Nukleat) yang berbentuk molekul-molekul yang terdapat pada hampir semua sel.
- Keragaman Spesies
Spesies adalah kelompok organisme yang mampu saling berbiak satu dengan yang lain secara bebas, dan menghasilkan keturunan, namun umumnya tidak berbiak dengan anggota dari jenis lain.
- Keragaman Ekosistem
Ekosistem adalah suatu unit ekologis yang mempunyai komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi dan antara komponen-komponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi dan produktivitas.
Konservasi keanekaragaman hayati diperlukan karena pemanfaatan sumber daya hayati untuk berbagai keperluan secara tidak seimbang akan menyebabkan makin langkanya beberapa jenis flora dan fauna karena kehilangan habitatnya, kerusakan ekosisitem dan menipisnya plasma nutfah. Hal ini harus dicegah agar kekayaan hayati di Indonesia masih dapat menopang kehidupan.
Konservasi keanekaragaman hayati diperlukan karena pemanfaatan sumber daya hayati untuk berbagai keperluan secara tidak seimbang akan menyebabkan makin langkanya beberapa jenis flora dan fauna karena kehilangan habitatnya, kerusakan ekosisitem dan menipisnya plasma nutfah. Hal ini harus dicegah agar kekayaan hayati di Indonesia masih dapat menopang kehidupan.
HUKUM BIODIVERSITY
Dalam usaha melindungi keanekaragaman hayati tersebut beberapa undang-undang yang berkaitan dengan masalah ini antara lain :- Undang-undang No 2 Tahun 1961 tentang pengeluaran dan pemasukkan tanaman dan bibit tanaman (TLN No.2147)
- Undang-undang No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Kehutanan (LN. 1967 N0.
- Undang-undang No. 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (LN. 1967 No. 10)
- Undang-undang No. 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia (LN.1973 No.1)
- Undang-undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan-ketentuan Pokok Lingkungan Hidup.
- Undang-undang No. 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
- Undang-undang No. 9 Tahun 1985 tentang Perikanan.
- Undang-undang No. 17 Tahun 1985 tentang Ratifikasi Konvensi Hukum Laut Internasional.
- Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam.
- Undang-undang No 12 Tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman
- Undang-undang No 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
- Undang-undang No 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
- Undang-undang No. 5 Tahun 1994 tentang Keanekaragaman Hayati. UU ini merupakan ratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati yang ditandatangani dalam KTT Bumi di Rio De Janerio.
Diambil dari http://rioronaldo.blogspot.com/2010/05/biodiversity-keanekaragaman-hayati.html
No comments:
Post a Comment