Tuesday, July 19, 2011

Kepahitan Hidup

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 20 Juli 2011
Bacaan : Rut 1:1-22
Setahun: Amsal 1-4
Nats: Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara (Rut 1:20)

Judul:

                           KEPAHITAN HIDUP

  Kejatuhan Orde Baru yang diikuti kerusuhan massal mengakibatkan
  banyak orang lari ke luar negeri. Ada yang seluruh hartanya terjarah
  habis. Ada pula yang menjual segala miliknya dengan murah dan
  bertekad memulai hidup baru di negeri yang dianggapnya lebih aman,
  stabil, dan adil. Namun, tak jarang setelah mengalami hidup di
  negara maju, ternyata kenyataan hidup tak seindah yang diimpikan.
  Bahkan, banyak yang merasa hidupnya lebih berat dan susah sehingga
  memutuskan pulang tanah kelahirannya.



  Seperti itulah situasi Naomi. Ketika terjadi kelaparan di Israel,
  Naomi bersama Elimelekh dan dua anak laki-laki mereka memutuskan
  pindah ke Moab. Tak ada tanda bahwa mereka bertanya dan bergumul
  dengan Tuhan, sebab kemakmuran negeri tetangga sudah terbayang.
  Tahun-tahun berlalu. Kedua putranya memperistri putri-putri Moab.
  Ternyata kenyataan berbeda dengan impian. Suami dan kedua putranya
  meninggal. Tinggal Naomi dan kedua menantunya berjuang
  mempertahankan hidup. Apakah tinggal di tanah yang bukan pemberian
  Tuhan itu lebih baik? Tidak, Naomi mengalami kepahitan hingga ia
  mengubah namanya menjadi Mara (pahit). Ia merasa Tuhan telah
  melakukan banyak hal yang pahit kepadanya. Aneh bukan? Ia sendiri
  membuat keputusan tanpa bertanya kepada Tuhan, tetapi saat mengalami
  kepahitan, ia menuduh Tuhan penyebabnya.



  Ketika kita mengalami kesulitan dan masalah besar, apakah
  pertimbangan yang kerap menguasai kita? Emosi dan keinginan diri
  sendiri, bukan? Tak jarang Tuhan mengizinkan kita mengalaminya, agar
  kita belajar melihat rencana Tuhan dengan bertahan dan tabah sampai
  akhirnya kemenangan menjadi bagian kita --SST

              CARILAH TUHAN SEBELUM MENGAMBIL KEPUTUSAN
           SEBAB DIA YANG TAHU SEGALA APA YANG ADA DI DEPAN

No comments: