Wednesday, May 12, 2010

Don't worry. Be Happy

Kiss the rain
Dear diary. Ini pertama kali aku kembali menuliskan kisahku untukmu. Semenjak aku SMP dan SMA aku sama sekali tak berminat untuk menulis pada lembaranmu. Kali ini berbeda. Ada suatu hal unik yang akan kuceritakan padamu.

Malam tadi aku tidur. Sebelum tidur, aku belajar biologi. Tetapi yang berbeda dengan beberapa hari sebelumnya, tadi malam aku berdoa sebelum berbaring. Aku memohonkan mimpi indah. Tuhan menjawab doaku.



Beginilah mimpiku
Suatu pagi, ketika aku keluar dari rumah, aku memegang sebuah buku pelajaran (buku cetak). Lalu aku ditegur oleh beberapa orang petugas keamanan di pinggir jalan, "Buanglah bukumu." Tetapi aku tak mau. Kemudian melintaslah seorang karyawan kantor dan ia juga dipaksa untuk membuang surat penting bermaterai di genggamannya. Anehnya, karyawan tersebut menurut dan melemparkannya begitu saja.

Berubah menjadi halaman sekolah
Tak lama, tempat di mana aku berdiri berubah menjadi sebuah halaman sekolah. Aku tak tahu mengapa, kami (semua anak-anak murid SMA TM #26) semuanya berkumpul di sana. Karena sesuatu hal, kami dipaksa naik ke sebuah bus transjakarta yang parkir di depan halaman sekolah. Seorang teman kami yang bernama Ramses mengusulkan, "Kita naik ke atap aja." Lalu kujawab, "Jangan, nanti jatuh." Satu per satu kami memasuki bus tersebut sampai penuh sekali, seperti ikan dalam peti. Hampir tak mampu bergerak.

Dalam Bus
Bus tersebut dikemudikan oleh guru olahraga kami, Bapak Jarot. Ketika bergerak, bus tersebut melewati Bogor dan Balikpapan. Sepanjang perjalanan aku tertidur (sambil berdiri). Aku terbangun kala tujuan sudah dekat.

Best Part
Tiba-tiba bus bergejolak (lebai), sehingga aku terdorong ke depan. Dalam keadaan berdiri, aku keheranan mengapa kabin bus kosong (hanya aku yang berdiri) dan masih tersisa dua kursi kosong di barisan paling belakang. Ah, tiadalah perlu aku peduli.

Aku berjalan ke belakang, menuju kursi yang kosong. Baru beberapa langkah kuayunkan kaki, aku bertemu dengan seorang teman SMA yang duduk di sekitar dua baris dari depan. Ia berinisial M, dahulu kami satu sekolah, tetapi ia telah pindah ke sekolah lain. Sebenarnya, aku sangat merindukannya. Sayangnya, aku hanya dapat bertatapan singkat dengannya, sambil tersenyum bahagia, tanpa mengucap sepatah pun kata.

Hate this Part
Aku kembali berjalan ke belakang, menuju kursi yang kosong, lalu duduk. Baru saja duduk, aku menyadari ada sesuatu yang hilang. "HP-ku!" Aku tak tahu harus bagaimana. Aku bingung, tetapi tiada gelisah. Bus pun tiba di tempat tujuan

Keanehan
Sesampai di tempat tujuan, kami berbaris sebelum memasuki sebuah ruangan untuk mendengarkan presentasi singkat dari lembaga yang kami kunjungi. Barisan paling depan akan duduk di kursi paling belakang, sementara aku, barisan paling belakang duduk di kursi paling depan.

Aku sadar di depanku adalah seorang teman SD/SMP yang bernama Antoni. Di ruangan, ia duduk di barisan kedua, tepat di belakangku. Lalu aku duduk di barisan pertama. Tak lama kemudian, Antoni datang dari pintu masuk dan duduk tepat di sebelahku. Aku tak menyadari bahwa yang duduk di belakangku itu juga dia. Aku baru menyadari ketika aku terjaga.

Aku terjaga. Aku menuliskan mimpiku ini. Sekian.


Jakarta, 12 Mei 2010 6.18 AM

1 comment:

Happy said...

Happy! Happy! Yeah...